My Diary: Perjalanan Senja

Senyum indah di mukanya menghilangkan penderitaan dalam hidupnya. Tetesan keringatnya tak jadikan iya untuk mengeluh, walau senja tiba dalam hidupnya ia tetap semangat untuk memberi makan anak dan istri. Dalam perjalanan senjanya seharusnya dia duduk santai dan menikmati setiap detik, menit dan jam kehidupannya, begitu kejam kehidupan ini, semua masalah pastilah uang penyelesainya.
Perjalanan senja yang ia dapat adalah penderitaan yang amat pelik, perekonomian lah yang menuntut ia menjadi kuli panggul di pasar. Tak seberapa bayaran yang ia dapat namun itu cukup untuk memberimakan satu hari untuk anak istrinya.
Pengorbanan di saat senja seperti ini yang aku salut kepadanya, hanya senyuman lah untuk menutupi begitu banyak penderitaannya, dari pagi hingga senja tiba selalu mengeluarkan keringat yang tidak sedikit. Katanya dari pada ia meminta pertolongan orang dan mengemis, lebih baik menjadi kuli panggul yang mengeluarkan usaha dan keringat. Kerja keras adalah kuncinya dan Allah pun menyuruh kita untuk bekerja dan berusaha pada al-Qur'an "apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (QS al-Jumu'ah [62]: 10).
Walaupun dalam keadaan yang tidak mengharuskan untuk bekerja tapi tetaplah berusaha dan ingat lah Allah banyak-banyak agar keberuntungan selalu menyertai kita setiap langkah dan tetesan keringat kita, karena islam menganjurkan untuk bekerja keras untuk mencari nafkah, baik guna mencukupi kebutuhan sendiri maupun keluarga. Islam juga mencela umatnya yang malas yang hanya menggantungkan hidupnya pada belas kasihan orang lain.
Dalam sebuah hadits, dijelaskan, "sungguh, pagi-pagi seorang berangkat, lalu membawa kayu bakar di atas punggungnya, ia bersedekah dengannya dan mendapatkan kecukupan dengannya, sehingga tidak minta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau menolaknya.ini karena tangan di atas jauh lebih baik dari pada tangan di bawah, dan mulailah dari orang yang menjadi tanggungan kita." (HR. Muslim dan Tirmidzi).
Subhanallah....
Islam mengajarkan umatnya untuk mencari nafkah seperti seseorang yang telah termakan oleh usia namun ia tetap bekerja keras dengan tenaga yang iya punya, walau garis-garis keriput yang menghiasi tubuhnya tak menjadikan penghalang untuk bekerja. Tentu menafkahi keluarga harus lah mencarinya dengan cara halal, nah kalo masalah ini pastilah gimana kita yang mengambil jalan sendiri apakah dengan halal atau haram. Contoh yang haram adalah seperti para koruptor yang ada di indonesia ini dan yang haram akan menjadi buruk untuk orang yang menggunakan dan memakannya. Ini sebuah perbuatan tercela yang di berikan contoh kepada pejabat-pejabat yang ingin kaya dengan cara curang. Sebaliknya untuk mencari nafkah yang halal akan berujung dalam kebaikan.
Perbuatan curang akan di pertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:
"Pada hari ini, kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan kaki mereka memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." (QS. Yaasiin [36]: 65).
Jadi setiap usaha kita harus lah jujur karena kejujuran merupakan penting untuk kehidupan kita dab insyaallah orang yang jujur akan dapat tempat yang nyaman di dunia dan akhirat
Mungkin itu aja yang dapat saya postkan semoga bermanfaat
Happy Blogging & Wasalam

Comments

Postingan Populer

Investasi Terbik Adalah Waktu