Manajemen Kepemimpinan

BAB I
Pendahuluan
A.  Latar Belakang
            Manusia adalah mahluk yang sempurna dimata Allah SWT, manusia pun adalah seorang Khalifah “Dan (ingatah) takala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di muka bumi ini Seorang khalifah, Berkata mereka
: Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau? Dia berkata : Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui”[1] dalam sebuah kutipan firman Allah ini merupakan sebuah cambukan bagi manusia sebagai khalifah, dalam artian lain Khalifah atau yang biasa kita sebut pemimpin merupakan tugas yang amat berat dipikul oleh siapa pun, Pemimpin merupakan sebuah panutan awal yang harus memberikan sikap yang baik, ramah dan tegas.
            Seoarang pemimpin pun harus memiliki sebuah strategi super yang harus pemimpin rancang. Dalam kehidupan seorang pemimpin untuk dapat menuju keinginan yang dituju pun harus menggunakan metode manajemen, lalu korelasi antara pemimpin dan manajemen itu apa ? seorang pemimpin harus lah mengerti tentang Manajemen karena dalam sebuah manajemen itu lah ada sebuah penjabaran tentang Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan & Memberikan Pengaruh dan Pengawasan.[2]



BAB II
Pembahasan
A.   Perencanaan
Sebelum pemimpin dapat mengorganisir, mengarahkan dan mengawasi seoarang pemimpin harus lah memiliki sebuah rencana, karena rencana merupakan sebuah kompas atau penunjuk arah mau dibawa kemana organisasi yang dipimpin oleh pemimpin ini dalam perencanaan pasti memiliki kerangka acuan yang didasari sebuah tujuan, sebelum pemimpin mengarahkan ke pada tujuan yang sangat ingin ditujunya pastilah mempersiapkan rencana atau strategi untuk mencapai tujuan “apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang melakukannya.“[3]
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan; rencana harus di implementasikan. Setiap saat selama proses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin akan memerlukan modifikasi agar tetap berguna. “perencanaan kembali” kadang-kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian suskses akhir. Oleh karena itu perencanaan harus mempertimbangkan fleksibelitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.
Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses perencanaan.
·         Empat Tahap Dasar Perencanaan[4]
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahapan berikut ini:
Tahap Pertama, menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumberdaya-sumberdayanya secara tidak efektif.
Tahap Kedua, merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang daru tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya – sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.
Tahap Ketiga, mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu di identifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan interen dan ektern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
Tahap keempat, mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternative-alternatif tersebut dan pemilihan alternative terbaik (paling memuaskan) di antara berbagai alternative yang ada.
B.   Pengorganisasian
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya – sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah dengan partmentalisasi dan pembagian kerja. Departmentalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama.
C.    Pengarahan dan Memberikan Pengaruh
Pengarahan dan pengaruh merupakan perkerjaan yang sangat menunjang bagi seorang pemimpin, karena ketika dua aspek yang diatas terpenuhi namun pemimpin tidak dapat memberikan sebuah pengarahan dan pengaruh makan akan nihil semua yang sudah di rencanakan dengan matang-matang, tidak kalah penting dengan dua aspek yang di atas.
Dalam aspek ini akan dibahas mengenai pemimpin yang dapat mengarahkan dan mempengaruhi, ada tiga prinsip dasar yang harus di ketahui oleh Pemimpin untuk dapat melaksanakan aspek ini adalah. Prinsip Pertama, jangan mengkeritik, mencerca atau mengeluh[5], Prinsip Kedua, berikan penghargaan yang jujur dan tulus[6] dan Prinsip Ketiga, bangkitkan minat orang lain[7]. Ketiga prinsip ini lah yang harus dimiliki oleh pemimpin,
Prinsip pertama kenapa seorang pemimpin dilarang untuk melakukan mengkritik, mencerca atau mengeluh. Karena kritik yang Pendas hampir selalu berakhir dengan sia-sia. Malah akan membuat seseorang yang dikritik kita akan melakukan sifat defensif dan tidak merasa melakukan kesalahan mereka. Anda kenal seseorang yang anda ingin agar berubah dan memperbaiki sikapnya ? itu sangat bagus hal itu boleh saja. Saya setuju dengan itu. Tapi mengapa tidak mulai dengan diri anda sendiri? dipandang dari sudut diri sendiri hal itu jauh lebih menguntungkan dari pada berusaha memperbaiki orang lain, dan jauh lebih tidak berbahaya.
Inilah Mengapa seorang pemimpin dilarang untuk melakukan kritik. Semua orang bodoh bisa mengkritik mencerca dan mengeluh dan hampir semua orang bodoh melakukannya. dalam solusi ini seorang pemimpin harus mengganti dari mencerca, mengkritik ataupun mengeluh. Mari kita coba untuk mengerti mereka mari kita berusaha mengerti mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan. hal itu jauh lebih bermanfaat dan menarik minat daripada kritik; dan melahirkan Simpati, toleransi dan kebaikan hati. "untuk benar-benar mengenal semua, kita harus memaafkan semua".
           Seperti yang dikatakan Dr Johnson: "Tuhan sendiri tidak menghakimi orang hingga tiba pada akhir hari-harinya"
           Prinsip yang kedua seorang pemimpin harus dapat memberikan suatu penghargaan kepada setiap karyawannya, anggotanya, atau yang berada di bawahnya. Kenapa, pada dasarnya manusia sangat haus akan penghargaan Itulah sifat dasar manusia. Lincoln pernah memulai satu suratnya dengan mengucapkan: “setiap orang menyukai pujian.” William James berkata: “prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai.” Hasrat untuk menjadi penting adalah salah satu perbedaan nyata antara manusia dan binatang
           Perbedaan antara penghargaan dan Sanjungan sangat sederhana sekali. Yang satunya tulus dan yang satunya tidak tulus. Yang satunya berasal dari hati dan yang lainnya dari gigi. Yang satunya tidak mementingkan diri dan yang lainnya demi diri sendiri.Yang satunya dikagumi dunia yang lainnya yang dikutuk dunia[8].
Sanjungan  adalah palsu, dan seperti memalsukan uang, hal itu akhirnya akan membawa anda pada masalah kalo anda memberikannya kepada orang lain karena pada dasarnya Sanjungan itu lebih mengutamakan kata-kata yang berlebihan sedangkan pujian merupakan kata-kata yang tulus yang diberikan seseorang yang sudah memberikan suatu kontribusi kepada Apa yang dilakukannya dan apa yang sudah dia dapatkan. Marilah kita coba menemukan hal-hal baik dalam diri orang lain. Kemudian lupakan tentang sanjungan berikan penghargaan yang jujur dan tulus jadilah “tulus dalam penerimaan anda dan murah hati dalam memberikan penghargaan,” dan orang-orang akan mengingat kata-kata anda menghargainya dan mengulanginya sepanjang hidup. Mengulangi kata-kata itu bertahun-tahun setelah anda melupakannya.
prinsip yang terakhir adalah bagaimana cara mempengaruhi orang lain dengan membangkitkan minat dalam diri orang lain cara membangkitkan minat orang lain adalah dengan cara berbicara tentang apa yang mereka inginkan bukan apa yang kita inginkan seperti contoh Misalnya Anda tidak ingin anak-anak anda merokok Jangan memberi ceramah kepada mereka dan jangan bicara tentang apa yang anda inginkan melainkan tunjukkan kepada mereka bahwa rokok mungkin akan membuat mereka tidak bisa masuk dalam tim bola basket atau tidak bisa memenangkan lari 100 meter nah ini juga merupakan salah satu cara yang sangat terbaik untuk membangkitkan minat lawan bicara kita ketika kita sudah melaksanakan hal itu maka akan sangat mudah untuk mempengaruhi orang lain
ketiga prinsip ini harus dilakukan secara continue[9] jadi jangan pada saat diperlukan saja kita melakukan ketiga prinsip ini supaya mereka akan lebih menghormati kita sebagai pemimpin dan atasan mereka
D.   Pengawasan
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan sesuai yang direncanakan. Pengertian ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan. seperti terlihat dalam kenyataan, langkah awal proses pengawasan adalah sebenarnya langkah perencanaan, penetapan tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan suatu kegiatan. Fungsi pengawasan manajemen juga berhubungan erat dengan fungsi-fungsi manajerial lainnya. Pengawasan membantu penilaian apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengarahan setelah dilaksanakan secara efektif.
 Jadi fungsi dari pengawasan ini merupakan suatu untuk mengerjakan sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan diawal. Supaya apa yang kita rencanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana awal.
·        Tipe-Tipe Pengawasan
Ada tiga tipe dasar pengawasan yaitu (1) pengawasan pendahuluan, (2) pengawasan ‘concurrent’[10] dan (3) pengawasan umpan balik.
Pengawasan pendahuluan (feedforward control). Pengawasan pendahuluan, atau sering disebut steering control, dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tentu diselesaikan. Jadi, pendekatan pengawasan ini lebih aktif dan agresif, dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu masalah terjadi.
Pengawasan concurrent. pengawasan ini sering disebut pengawasan “ya – tidak” screening control atau “berhenti – terus”, dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. Tipe pengawasan ini merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau syarat tentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan “double-check” yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.
Pengawasan umpan balik, pengawasan umpan balik, juga dikenal sebagai past – action control,  mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan, dan penemuan-penemuan ditetapkan untuk kegiatan kegiatan serupa di masa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat historis pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi.
Ketiga bentuk pengawasan tersebut sangat berguna bagi manajemen. Pengawasan pendahuluan dan “berhenti – terus”, cukup memadai untuk memungkinkan manajemen membuat tindakan koreksi dan tetap dapat mencapai tujuan. Tetapi ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan disamping kegunaan dua bentuk pengawasan itu. Pertama, biaya keduanya mahal. Kedua, banyak kegiatan tidak memungkinkan dirinya dimonitor secara terus-menerus. Ketiga, pengawasan yang berlebihan akan menjadikan produktivitas berkurang. Oleh karena itu, manajemen harus menggunakan sistem pengawasan yang paling sesuai bagi siswa situasi tertentu.



BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Dari semua penjabaran tadi, seorang pemimpin harus memiliki sebuah Ethos, Phatos, dan Logos. Dan jangan lupa teori adalah sebuah teori apabila itu hanya dibaca saja, namun teori butuh dilaksanakan dan di impelentasikan dalam kehidupan sehar-hari, semua berawal dan berakhir pada diri sendiri, the Power of Action lah yang dapat kita junjung tinggi untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang baik, seperti Rasulullah SAW, beliu adalah sebuah contoh nyata seorang manajer ulung dari masa ke masa.
Maka dari itu penjabaran di atas merupakan titik awal seorang pemimpin menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana dan titik akhirnya adalah sebuah kepuasan yang kita berikan kepada orang lain. Jika ingin menjadi pemimpin yang baik dan sukses maka lakukan lah, jangan takut gagal dan salah karena sesungguhnya pemimpin yang baik dan sukses adalah pemimpin yang pernah gagal dan salah, jadi kegagalan dan kesalahan merupakan kunci untuk meraik kesuksesan.


Daftar Pustaka
1.     Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelolah Radio & Televisi Edisi Revisi, Jakarta, Kencana, 2011
2.     Carnegie, Dafe. Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain: Terjemahan. Jakarta. Binarupa Aksara,  1995
3.     Handoko, T. Hani, Manajemen Edisi Kedua, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta, 2009





[1] Al- Baqoroh Ayat 30
[2] Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelolah Radio & Televisi Edisi Revisi, Jakarta, Kencana, 2011
[3] Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelolah Radio & Televisi Edisi Revisi, Jakarta, Kencana, 2011. Hal 138
[4] Handoko, T. Hani, Manajemen Edisi Kedua, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta, 2009 Hal 79
[5] Carnegie, Dafe. How to Win Friends and Influence People. Hal 44
[6] Carnegie, Dafe. How to Win Friends and Influence People. Hal 64
[7] Carnegie, Dafe. How to Win Friends and Influence People. Hal 91
[8] Carnegie, Dafe. How to Win Friends and Influence People. Hal 60
[9] Google Terjemahan “Berkelanjutan”
[10] Google Terjemahan “yang Berbarengan”

Comments

  1. Thanks sudah berbagi. Saya paling suka sama referensi dari dale carnegie itu tuh... hehe

    salam kenal, mas. pengunjung baru.

    ReplyDelete

Post a Comment

Postingan Populer

Teknik Penulisan Soft News atau Feature