Syahadat Agama-agama Besar Dunia

BAB I
Pendahuluan
Semua agama besar dunia mengajarkan tentang keyakinan dan pengakuan kepada Tuhan Yang Maha Tinggi. Pengakuan kepada Tuhan ini dikenal dengan sebutan "syahadat". Berarti semua agama besar dunia mengakui bahwa Tuhan itu ada yang harus dipercaya. Walaupun nama Tuhan yang diakui atau dipercaya itu berbeda-beda, sesuai dengan bahasa yang digunakan oleh setiap agama besar dunia.
Nama Tuhan agama Hindu adalah Sang Hyang Widhi Wasya atau Brahmana, Tuhan agama Yahudi adalah Yahweh, Tuhan agama Zaoroaster adalah Ahuramazdha, Tuhan agama Shinto adalah Kami, Tuhan agama Tao adalah Tao, Tuhan agama Jaina adalah Adinat, Tuhan agama Buddha adalah hyang Buddha, Tuhan agama Khonghucu adalah Shang Ti, Tuhan agama Kristen adalah Allah atau God, dan Tuhan agama Islam adalah Allah.
Semua nama Tuhan tersebut, diakui sebagai Tuhan Yang Maha Pencipta, penguasa jagat raya. Hal ini, menunjukkan pengakuan atau syahadat agama besar dunia bahwa Tuhanlah yang patut disembah.



BAB II
Pembahasan
A.   SYAHADAT AGAMA-AGAMA
Syahadat agama besar dunia dapat diketahui, seperti syahadat agama Hindu adalah Trimurti, syahadat agama Yahudi adalah Shema, syahadat agama Zaoroaster adalah Boom Yasht, syahadat agama Buddha adalah Triratna, syahadat agama Kristen adalah Credo, dan syahadat agama Islam adalah Syahadatain. Enam syahadat agama besar dunia tersebut, diakui sebagian dasar keyakina agama.
  1.  Trimurti Hindu
Trimurti merupaka syahadat agama Hindu yang mengandung tentang pengakuan kepada Brahmana, Wisnu dan Sisa, adalah.
"Om, Am Um Mam, Om, Brahmana Wisnu Iswara"
Ungkapan syahadat atau pengakuan dalam agama Hindu ini, dapat dilambangkan dengan ungkapan "AUM" yang terdiri dari tiga huruf, yaitu huruf A, U dan M. Dibaca dengan bunyi Ang, Ung dan Mang atau dengan OM. Ketiga huruf itu melambangkan tiga dewa, yaitu :
·         A = Ang = Agni atau api melambangkan kesaktian dari dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta alam semesta Berserta isinya.
·         U = Ung = Uddaka atau Air melambangkan kesuburan dari dewa Wisnu, sebagai dewa memelihara kesejahteraan dan kedamaian umat.
·         M = Mang = Maruta atau udara melambangkan kekuatan dari dewa Siwa, sebagai dewa perusak, pelebur dan pemusnah alam semesta beserta isinya.[1]
Ketiga dewa itu, menurut Made Tirib merupakan nama yang diperuntukan kepada sifat-sifat, karakter atau aspek-aspek kemahakuasaan Tuhan yang sangat didambakan oleh umat manusia.[2]
  1.  Shema Yahudi
Shema merupakan syahadat agama Yahudi yang mengandung tentang pengakuan terhadap Tuhan Yahweh Yang Maha Esa. Yaitu :
"Hear, O Israel, the Lord our God, the Lord is One"
"Dengarlah, wahai Israel, bawa Tuhan kita adalah Tuhan Yang Maha Esa"[3]
Ungkapan ini merupakan  syahadat Yahudi yang harus diimani dan dipercayai bawa Tuhan adalah Yang Maha Esa. Karena Tuhan adalah Maha Tunggal, Tuhan seluruh alam, pencipta dan pemberi rezki, pengasih dan Penyayang.[4]
Berdasarka ungkapan kitab perjanjian lama ini, berarti syahadat agama Yahudi mengakui bahwa tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa, Maha Bermuda, dan Maha Pencipta alam semesta beserta isinya.[5]
  1.  Hoom Yasht Zaroaster
Hoom Yasht merupakan syahadat agama Zaroaster yang mengandung tentang pengakuan kepada Tuhan Ahuramazdha. Sebagai berfikir:
"I confess myself a worshipper of Mazda, a follower of Zarahustra, one who hates the daevas, and who the law of Ahura"
"Saya mengaku diriku penyembah Mazda, pengikut Zarathustra, yang membenci daevas dan mentaati hukum Ahura".[6]
Ini merupakan pengakuan atau syahadat agama Zaroaster yang menekankan kepada kemimanan dan mentaati aturan hukum Tuhan Yang dibawa oleh Nabi Zarathustra. Jadi keimanan yang paling mendasar dalam agama Zaroaster adalah pengakuan terhadap Tuhan Ahuramazdha, sebagai kodrat Maha Tunggal dan Maha Bijaksana.[7]
  1.  Triratna Buddha
Triratna merupakan syahadat agama Buddha yang mengandung tentang pengakuan kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha. Sebagai berikut:
"Buddha saranam gacchami. Dhammam saranam gacchami. Dan Sangham saranam gacchami".
"Saya berlindung pada Buddha. Saya berlindung pada Damma, saya berlindung pada Sangha".[8]
Ada tiga Hal yang ditekankan dalam syahadat agama Buddha ini, adalah kepada Buddha yang mempunyai arti Adi Buddha dan Manushya Buddha. Adi Buddha adalah Buddha dari semua Buddha, yang kekal abadi dan tanpa syarat, Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan Manushya Buddha adalah Buddha Gautama atau Buddha Sakyamuni yang merupakan pengejawantahan dari Adi Buddha di dunia fana ini.[9] kemudian kepada Dhamma adalah ajaran pembebasan yang telah ditemukan, disadari, dan di ungkakan sang Buddha, bersifat universal dan abadi. Dan kepada Sangha adalah persaudaran dengan para Bhikkhu, murid-murid sang Buddha. Bhikkhu merupakan guru bagi umat Buddha.[10]
  1.  Credo Kristen
Credo merupakan syahadat agama Kristen yang mengandung tentang pengakuan kepada Tuhan Allah Yang Maha Esa. Sebagai berikut:
"The profession of faith, I believe in one God"
"Pengakuan iman bahwa aku percaya bahwa Tuhan adalah Maha Esa"[11]
Atau dengan versi lain, adalah:
"Aku percaya kepada Firman Allah yang telah diberikan kepadanya, baik melalui pembacaan maupun melalui khutbah dan bersaksi terhadap dunia akan percayaannya kepada Allah".[12]
Ini merupakan syahadat Kristen yang harus diimani dan dipercayai bahwa Tuhan adalah Allah Maha Esa, karena iman menurut Harus Hadiwijono adalah mengimani dengan segenap keperibadian dan cara hidupnya kepada janji Allah, bahwa Ia didalam Kristus telah mendamaikan orang dosa dengan diri-Nya sendiri, sehingga segenap hidup orang beriman dikuasai oleh keyakinan yang demikian itu.[13]
  1.  Syahadatain Islam
Syahadatain merupakan syahadat agama Islam yang terkandung tentang pengakuan bahwa Allah adalah Esa dan Muhammad adalah rasul-Nya. Sebagai berikut
"Ashyhadu allaa ilaaha illallah wa ashyhadu anna Muhammadar rasuulullah"
"Aku bersaksi tidak ada Tuhan melaikan Allah, dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah"
  1.  STUDI PERBANDINGAN SYAHADAT AGAMA
Syahadat agama besar dunia, bila dikaji komperatif ternaya ada titik persamaan dan ada juga titik perbedaan. Dari titik persamaan bahwa setiap agama besar dunia mempunyai syahadat atau pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, disamping mengakui para Nabinya sebagai pembangun agama mereka. Sedangkan dalam perbedaannya adalah pemahan kepada Tuhan Yang Maha Esa ini dengan simbol-simbol ataupun menonjolkan sifat-sifat Tuhan, sehingga menimbulkan salah tafsir kepada Tuhan.
Dalam kaitan ini, dapat dipertajam secara teologis maupun secara historisnya. Secaea teologis bahwa semua agama mengakui bahwa Tuhan itu ada, Tuhan iti Esa dana Maha Berkuasa. Namun pengakuan atau syahadat kepada Tuhan Yang Maha Esa itu, hanya ada dalam catatan kitab Suci mereka karena tidak diimplikasikan dalam peribadatan, sehingga pemahaman syahadat dalam peribadatan itu tidak nampak karena Tuhan digambarkan dengan simbol-simbol atau bentuk patung, supaya mudah berkomunikasinya.
Sedangkan secara historis semua agama besar dunia adalah monotheisme yang mengaku Satu Tuhan Yang Maha Esa, tetapi perkembangannya mendaji tolithiesme mengakui Tuhan banyak, kemudian menjadi honothiesme mengakui Tuhan yang sangat terkenal. Jadi secara historis, bahwa syahadat agama besar dunia ini telah mengalami perubahan pemahaman terhadap Tuhan Yang Maha Esa, melainkan agama Islam secara historis masih utuh dalam pemahaman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Baik secara fenomenologis pun memberikan bukti bahwa dalam kehidupan kaum muslimin masih meyakini bahwa Tuhan adalah Maha Esa, tidak mempunyai anak maupun diperanakan serta tidak ada seorang pun yang menyamai dengan Allah. Begitu juga, kaum Muslimin mengimani dan mempercayai bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam bagian penutup ini, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa semua agama mengakui syahadat kepada Allah maupun kepada para Nabinya. Bahkan Allah telah menginformasikan lewat para Nabi-nabinya bahwa setiap manusia telah bersyahadat kepada Allah disaat mereka berada didalam rahim ibu mereka masing-masing.[14] Bahkan diperkuat oleh utusan Allah disetiap umat yang menampaikan bahwa sembah lah Allah Yang Maha Esa dan jangan menyekutukan pada sesuatu.[15]
Fenomena semacam ini, ternyata syahadat itu ada di setiap agama besar dunia. Hanya penafsirannya yang berbeda dalam memahami Tuhan Yang Maha Esa, sehingga menimbulkan kesalah fahaman terhadap Tuhan.
Oleh karenanya, syahadat agama besar dunia yang masih sesuai dengan syahadat para Nabi adalah syahadat agama Islam, karenanya syahadat agama Islam tidak menyimpang dari ajaran para Nabi tentang Tuhan Yang Maha Esa. Bahkan Islam memperkuat syahadat Nabi itu dengan "La Ilha Illa Allah". Bahwa tiada Tuhan melaikan Allah Yang Maha Esa, Allah tempat memohon, Allah tidak mempunyai anak dan tidak pula diperanakan, Allah tidak ada seorang pun yang menyamainnya.[16]





[1] I.B. Oka Punia Atmaja, The Hindu Ethics of Holy Veda as Found in Bali, (Jakarta : World Hindu Fereration, tt. h. 71, lihat, Upadeca, (Bali: Upda Sastra, 1993), cet. 5, h 16
[2] Made Tibi, Tuhan Yang Maha Esa, dalam Ketut Wiana, Swadaya, 1993), cet. 1, h.7
[3] Vergilius Ferm, An Encyelopedia of Religion, (Ameeika: Greenwood Press, 1976)
[4] Ahmad Shalaby, Perbandingan Agama Yahudi, (Jakarata: Bumi Aksara, 1996), cet. 2, h. 191
[5]Kitab Yesaya 45: 6-8
[6] Joseaf Sou’yb, Agama-agama Besar di Dunia, (Jakarta: Pustaka Alhusna, 1983), cet. 1, h. 243-244
[7] Ibid, h. 244
[8] Ajhn Sumedhe, Hidup saat ini, (Jakarta: Karania 1991), cet. 11, h. 1.
[9] Team PVVD, Pengenalan Terhadap Agama Buddha, (Bandung: Pemuda Vihara Vimala Dharma! tt), h. 11
[10] Ibid, h. 12
[11] Vergilius Ferm, op.cit, h. 207
[12] Harun Hadiwijono, Inilah Sahadatku, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1988), h. 12
[13] Harun Hadiwijono, Iman Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1988) h. 17-18
[14] Al-Qur’an, Surat Al-A’raf/7: 172
[15] Al-Qur’an, Surat Al-A’raf/7: 164, An-Nahl/16: 36, Al- Qashash/28: 75.
[16] Al-Qur’an, 2: 116, 4: 171, 5:18, 10: 68, 18: 4, 19: 88, 91, 92, 23: 26, 91, 25: 2, 39: 4, 43: 81

Comments

Post a Comment

Postingan Populer

Investasi Terbik Adalah Waktu