Posts

Showing posts from 2019

Jangan Salahkan Anak Jika Lebih Banyak Bermain Gawai

Image
Sumber Foto: Liputan6 Era digital ini semakin unjuk gigi dengan beberapa perkembangannya, seperti halnya perdagangan, trasportasi sampai pelayanan publik hampir semuanya berbentuk digital namun apakah peran orang tua juga dapat berbentuk digital seperti layaknya aplikasi di gawai ( gadget ). Bisa iya bisa juga tidak, namun fenomena saat ini kebanyakan anak-anak diasuh oleh gawai tidak lagi dengan babysitter , kenapa bisa saya katakana demikian. Kita lihat saja banyak orang tua memberikan fasilitas gawai kepada anaknya saat masih berumur 5-10 tahun, bukannya merasa was-was malah merasa bangga bila sikecil telah bisa mengoprasikan gawainnya tanpa ada tuntunan sama sekali dari orang tua. Baca Juga :  Indonesia Darurat Hoax ! Tidak jarang jika anak-anak akan menangis bila gawainnya diambil oleh orang tuanya karena terlalu banyak bermain gawai ketimbang kegiatan lain, dan orang tuanya pun menyalahkan si anak dengan bentuk marah-marah, “kamu ini main hp aja kerjaannya, s

Indonesia Darurat Hoax !

Image
Sumber Foto: TimesIndonesia Pagi-pagi buka twitter udah ramai dengan kabar hoax, katanya sih udah ada surat suara 7 kontainer yang tercoblos, langsung sontak saya kaget, kemudian bertanya—tanya dalam diri sendiri, ko bisa? Ternyata usut punya usut ini merupakan berita bohong (hoax), karena isu tersebut langsung di cek oleh KPU ke tempat yang diduga terdapat surat suara sebanyak 7 kontainer tercoblos dan terbukti tidak ditemukan, akhirnya sekarang KPU tengah memproses kabar bohong tersebut ke Kepolisian dan sudah ada dua pelaku yang tertangkap, nah loh. Kalo dilihat-lihat kabar hoax ini marak terjadi banget, ini padahal awal tahun loh yah, seharusnya masih ngomongin liburan dan bertamasya, atau malah ikut berbondong-bondong untuk memberikan semangat kepada saudara kita yang terkena tsunami di Selat Sunda, mumpung liburan kan, kalo udah masuk nanti susah lagi, eit tapi jangan cuma untuk berswafoto ya, nanti masuk berita internasional, udah cukup yang kemarin aja ya. Baca

Menengahkan ko dibilang Kecebong (dan Kampret)

Image
Sumber Foto: Kaskus Politik saat ini tuh yang panas engga cuma kontestan politiknya tapi masyarakat pun ikut andil, yah memang bagus sih artinya masyarakat udah mulai pintar dan mengikuti pesta demokrasi terbesar yang sering dilakukan lima tahun sekali ini. Tapi ada juga yang harus digaris bawahi mengenai kesensitifan masyarakat yang bener-bener sensitif dan lebih sensitive dari cewek haid, dikit-dikit “ah cebong lu yah” atau “he kampret lu,” buset ngegas banget pak, kan saya cuma pengen nengahin supaya kaga berantem terus. Ya masa nengahin aja dibilang cebong atau kampret sih, ini keliatan banget pas Whatsapp grup (WAG) temen-temen SD sampe SMA, yang dulunya adem ayem nih grup, paling rame-ramenya pas menjelang puasa, karena memang grup ini pun terbentuknya pas puasa tahun kemarin buat ngumpulin anak-anak yang mau bukber, ah biasa lah ini budaya pas musim puasa tiba walapun ada yang kaga puasa, eh ko buka aib. Baca Juga :  Muhasabah Diri Melawan Ujaran Kebencian dan

Muhasabah Diri Melawan Ujaran Kebencian dan Hoax

Image
Sumber foto: AksiPost Maraknya kasus ujaran kebencian dan hoax yang terjadi diawal tahun ini membuat kita semakin gelisah, Indonesia seperti memiliki dua kubu yang berbeda dan mereka saling melempar isu-isu negatif berbau ujaran kebencian dan hoax, kemudian masyarakat pun ikut andil dalam pertarungan yang mereka buat. Hal ini lah yang membuat kegaduhan di dalam masyarakat yang tertuang melalui media sosial, bukan tidak mungkin Indonesia ini akan hancur kedepannya apa bila setiap tokoh dan publik figure memberikan contoh semacam ini, karena kegaduhan ini dimulai dari mereka, harus ada satu poros masyarakat yang berada di tengah dan mencairkan keadaan, hal ini mungkin terjadi dan harus terjadi. Baca Juga :  Jangan Biarkan Lingkungan Memaksakan Pekejaan mu Bukan persoalan yang mudah untuk melawan ujaran kebencian dan hoax, meski sudah ada hukuman bagi orang-orang yang melakukannya, bukan hal yang enteng juga untuk membersihkan konten-konten ujaran kebencian dan hoax di

Jangan Biarkan Lingkungan Memaksakan Pekejaan mu

Image
Sumber Foto: Liputan6 Orang-orang yang telah menyelesaikan studinya pastilah akan selalu ditanyakan kapan kerja dan mau kemana? Itu sudah lumrah dalam seanterio kehidupan, apa lagi belum menyelesaikan studinya pasti ditanya kapan lulus ? Pertanyaan-pertanya yang membuat sipelaku (orang yang ditanya) lama-kelamaan akan membuat stress dan akan jadi orang yang dungu kalo pertanyaan itu belum terjawab, semua pasti merasakan rasanya di tanyain seperti ini, kalo belum pernah ditanyain berati hidup mu kurang lengkap, entah yang nanya itu temen mu, bojomu dan orang tua mu. Penulis merasa lama-kelamaan saya ini jadi idiot sendiri, karena terus menerus ditanyain pekerjaan,dan pada akhirnya cocot ini mengeluarkan unek-unek yang tersimpan amat lama sampai-sampai tidak mengenal siapa yang di bacotin, sekali nyocot semuanya sakit hati. Baca Juga :  Prabowo Adalah Tim Sukses Jokowi yang Paling Loyal Jadi gini, emang semua orang itu berhak memutuskan mau jadi apa, dengan cara ya

Prabowo Adalah Tim Sukses Jokowi yang Paling Loyal

Image
Sumber Foto: Matamatapolitik Malam Minggu seharusnya saya dan pasangan bercengkrama yang romnatis, apa lagi sebentar lagi akan menuju pelaminan, tapi saya dan pasangan malam ini tidak berbicara romantisme hubungan atau pun rencana berkeluarga hal itu dikesampingkan dulu sih bukan berarti tidak pentik, tapi kita malah bicara tentang politik di Negeri ini yang makin menggelitik dan membuat kita hanyut dalam obrolan itu, bisa dibilang moment ini lah yang sebenernya romantis bagi kami (hehehe). Kami sebenernya tidak memihak kekubu manapun ini secara real saya analisi sebagai orang komunikasi dan saya pun mencitai pembahasan politik walapun bukan orang politik, kenapa sih kami berfikir kalo Tim Suksesnya Pak Jokowi adalah Prabowo, yah sejatinya kan harusnya mereka saling mengungguli dan saling menjatuhkan, tapi kali ini berbeda, ko malah pak Prabowo terus-menerus meyakinkan masyarakat untuk tetap memilih Jokowi ini sangat diluar dugaan kami. Baca Juga :  Hoax lagi hoax lagi

Hoax lagi hoax lagi

Image
Sumber foto: HoaxSlayer Pernah engga sih terfikir dibenak kalian kenapa ko bisa ada hoax? Kalo gue sih terfikir banget, ini sih penyebabnya yah manusiannya sendiri yang seneng asal sebar dan share, berharap orang bilang “wih update banget elo,” itu yang elo mau? Haduh gue akhir-akhir ini ogah banget maen share asal-asalan, karena penyebabnya fatal banget bro/sis dan bisa-bisa dipenjara, engga maukan ? Nih gue kasih tau yah link undang-undang hoax nih dari kemkominfo, judul beritanya Penebar Hoax Bisa Dijerat Segudang Pasal elo bisa klik disini   Tahun 2019 ini udah ada lagi aja tuh hoax yang menggemparkan satu Indonesia selain hoaxnya Ratna Sarumpaet, ya buat elo yang udah tau mungkin juga kaget, ya iya dong kaget, beritanya aja bombastis abis, masa iya surat suara udah ada yang di coblos sebanyak 7 kontainer untuk paslon nomor urut 1, itukan ketahuan fiktifnya. Kenapa bisa tahu kalo itu fiktif, satu hal yang harus gue dan elo ketahui bahwa berita hoax itu pasti ju