Prabowo Adalah Tim Sukses Jokowi yang Paling Loyal

Sumber Foto: Matamatapolitik

Malam Minggu seharusnya saya dan pasangan bercengkrama yang romnatis, apa lagi sebentar lagi akan menuju pelaminan, tapi saya dan pasangan malam ini tidak berbicara romantisme hubungan atau pun rencana berkeluarga hal itu dikesampingkan dulu sih bukan berarti tidak pentik, tapi kita malah bicara tentang politik di Negeri ini yang makin menggelitik dan membuat kita hanyut dalam obrolan itu, bisa dibilang moment ini lah yang sebenernya romantis bagi kami (hehehe).

Kami sebenernya tidak memihak kekubu manapun ini secara real saya analisi sebagai orang komunikasi dan saya pun mencitai pembahasan politik walapun bukan orang politik, kenapa sih kami berfikir kalo Tim Suksesnya Pak Jokowi adalah Prabowo, yah sejatinya kan harusnya mereka saling mengungguli dan saling menjatuhkan, tapi kali ini berbeda, ko malah pak Prabowo terus-menerus meyakinkan masyarakat untuk tetap memilih Jokowi ini sangat diluar dugaan kami.

Baca Juga : Hoax lagi hoax lagi


Kenapa sih kami ko bisa berfikri seperti itu,  ya sebenrnya saya bingung kenapa bisa begitu, seharusnya kan kalo politik itu menjatuhkan lawannya, tapi ini malah menyokong lawannya untuk dipilih oleh masyarakat ko bisa gitu? Oke simpelnya gini, kalo saya melihat dalam komunikasi politik bahwa disana terdapat 3 jenis kampanye.

Ada tiga jenis kampanye dalam komunikasi politik pertama kampanye Positif, kampanye positif ini adalah kampanye yang memberikan konsep dan gagasan secara baik, kemudian menyebarkan keunggulan masing-masing calon dan juga track record setiap calon agar masyarakat mempercayai bahwa calon ini lah yang pantas untuk dipilih sama mereka.

Kedua, kampanye negatif, kampanye ini adalah kampanye menyerang masing-masing kekurangan dari lawan politik tapi, kelemahan atau kekurangan ini memang benar adanya didalam masing-masing calon pemimpin, yaah namanya juga manusia pasti ada kekurangannya dan ada kelebihannya, kecuali para netizen yang terhormat pasti selalu benar.

ketiga, black campaign, bisa disebut juga kampanye hitam (sama aja An***), kampanye ini lebih mendorong ke arah menfitnah, menjatuhkan dan membuat lawan menjadi kalangkabut padahal kampanye ini tidak dapat dipercaya karena hampir tuduhannya merupakan tuduhan yang dibuat-buat dan akhirnya masyarakat pun ikut membenarkan narasi-narasi apa yang dilontarkan oleh pihak lawan politik, misalnya “Jokowi Antek Asing” trus “Prabowo akan membawa ke zaman orba kalo jadi presiden” itu contohnya dan setiap lawan politik menyebarkan kepada simpatisan untuk selalu menggunakan bahasa itu, karena dalam ilmu komunikasi, apa bila pesan yang terus diulang-ulang akan mudah dicerna dan membuat orang percaya bahwa yang di lontarkan adalah sebuah kebenaran.

Oke sampai disni saya bakal simpulin kenapa Prabowo adalah tim suksenya Jokowi yang paling loyal. Prabowo beserta Timnya selalu membuat black campaign tapi yang terkena efeknya adalah Prabowo sendiri dan timnya, ya iya dong sok atuh lihat rekam jejak Prabowo beserta timnya, banyak sekali hal-hal yang bluder, jadi istilah senjata makan tuan ini berlaku untuk Pak Prabowo dan Timnya,

Satu Prabowo dan Tim membuat black campaign terkait politik identitas, tepai ketika ditantang untuk ngaji malah ngeles, padahal Prabowo dan Tim lah yang pertama kali melemparkan isu politik identitas itu sendiri.

kemudian bluder kedua mengenai hoax yang paling terkenal sepanjang tahun 2018 yaitu hoaxnya Ratna Sarumpaet, awalnya Prabowo besera tim mengecam dalam konferensi presnya yang memukuli Ratna Sarumpaet dan akhirnya hal itu bikin malu sendiri lantaran kasus itu adalah hoax, baik engga loh pak Prabowo malah menjatuhkan dirinya untuk memberikan ruang kepada Pak Jokowi untuk maju lagi, masyarakat yang bisa dibilang kritis kan pasti bakal bilang “belum jadi pemimpin aja udah nyebarin berita hoax gimana kalo udah jadi,” tapi terserah kalian karena pilihan ada ditangan kalian.

Dan setidaknya itu lah yang membuat saya berfikir bahwa tim sukses Jokowi yang paling loyal adalah pak Prabowo, sebenernya sih masih ada lagi cuma akan menjadi panjang ceritanya karena akan menyambung lebih dalam terkait politik identitas yang blunder oleh para Ulama, makasih yang udah mau baca dan mari kita diskusikan bersama, kalo salah yaah wayahe lah karena saya manusia bukan manusia paling suci,  apa lagi ngaku nabi dan Tuhan.

Comments

Postingan Populer

Teknik Penulisan Soft News atau Feature