Media Sosial menjadi Racun, Kenapa?
Dampak tersebut mungkin sudah
mulai terasa kental pada saat ini, di mana medsos membuat orang lebih bebas
mengutarakan pendapatnya dengan akun palsu untuk mengomentari pemerintah atau public
figure dengan pedas, kasar, melewati batas dan sebagainnya, kemudian mulainnya
kehilangan kedekataan emosional dalam kehidupan sehari-hari terhadap orang-orang
dekat, seperti keluarga, sahabat dan lain sebagainnya karena sudah sibuk di medsos
yang asik sampai-sampai lupa ada orang didekatnya.
Kemudian yang lebih parah adalah
menimbulkan budaya serba instan karena dimedsos banyak hal-hal yang membuat
kita terpengaruh atas postingan yang berbau flexsing atau kemewahan yang
dipertontonkan sehingga kita memiliki keinginan yang serbang instan dan tidak
tahu akan prosesnya bagaimana dan seperti apa. Ini lah yang berbahaia.
Mengapa demikian, karena
sejatinya media sosial mampu memalsukan apapun yang kita miliki dan kita
pamerkan, mungkin bisa saja postingan-postingan tersebut sengaja diciptakan
untuk mempertontonkan kekayaan yang semu atau kekayaan yang bohongan karena
kita tidak tahu kehidupan aslinya seperti apa.
Maka dari itu kita harus mulai
berhati-hati dengan postingan yang berbau kemewahaan, sepeti halnya yang dijelaskan
oleh Prof Rhenald Kasali dalam podcastnya Deddy Corbuzier yang menjelaskan
bahwa ada beberapa orang yang memanfaatkan media sosial untuk melakukan budaya
flexsing agar khalayak terkena jeratan kemudian mengikuti caranya dan ingin
menjadi orang tersebut dengan prodaknya seperti trading dan sebagainnya,
kemudian akan menimbulkan rasa kegagalan bagi siapapun orang yang umurnya sama
dengan orang tersebut.
Seperti contohnya “dia aja diumur
segini udah punya ini, ini dan ini, ko gue engga bisa ya” nah hal ini lah yang
akan mempengaruhi kita bahwa kita ini adalah orang gagal dan tidak bisa
apa-apa, kemudian dimanfaatkan untuk mencari cara agar saat ini kita bisa kaya
dan menjadi seperti orang itu, padahal menjadi kaya itu tidak lah mudah tentu
harus ada proses panjang yang sangat menguras tenaga dan pikiran agar bisa mencapai
tujuan tersebut, kita tahu bahwa siapa sih yang tidak mau kaya? Tentu semua
mau, tapi kalo kita sering mengkonsumsi hal-hal berbau kemewahan yang di
pertontonkan melalui medsos maka kita akan selalu menganggap gagal diri kita.
Namun ada sebagai orang yang
termotivasi untuk mencapainya tapi apakah tidak ada satu atau Sebagian orang
yang ingin cepet-cepet jadi kaya dengan cara yang instan, ya tentu ada, maka
dari itu kita harus mulai sedikit demi sedikit mengurahi kebiasaan kita
menggunakan medsos agar kehidupan kita tidak melulu merasa kurang dan mulai
bersyukur dengan apa yang kita dapatkan saat ini, mungkin ketika kita sabar dan
mendapatkan moment yang pas, pasti suatu saat kita akan mencapai titik di mana
kita bebas secara financial dan tentu kita juga harus mengurangi postingan kemewahan
yang kita miliki dimedsos.
Gambar: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3622980/ini-5-tanda-anda-harus-melakukan-detoks-media-sosial
Comments
Post a Comment