Sadar atau Tidak “KITA” Sedang Menuhankan Uang
Gambar: mairamyblog.blogspot.com |
Wow, sangat menyeramkan sekali judulnya, iya lah, percaya atau tidak memang itu yang terjadi loh temen-temen. Saya pun baru menyadarinya saat-saat ini, karena ada sebuah diskusi dengan teman sejawat yang ngobrolin tentang uang.
Gitu lah obrolan orang gabut yang mencari tempat diksusi
sambil ngopi, kenapa bisa saya berfikir demikian, sebelum itu mohon diberikan
garis besar dan “bold” bahwa ini adalah pemikiran sotoy saya dan tidak
bermaksud mengajak pembaca sekalian untuk setujuh dengan pemikiran saya, ini
sangat bebas sekali boleh dikasih masukan, hujatan atau mengutakan.
Balik ke “kenapa bisa saya berfikir demikian” karena ada
beberapa point yang menurut saya menjadi cikalbakal kenapa kita secara tidak
sadar menuhankan uang. Pertama, sebagian orang termasuk saya, memberi arti
sempit rezeki itu harus berbentuk uang, selain uang bukan rezeki, tapi apa? ya
biasa aja gitu.
Pasti pada nyangkalkan (ketawa jahat), awalnya saya pun
gitu, tapi lama-kelamaan ngakuin dan sadar diri juga. Ya itu menurut saya dalam
faktor pertamannya, kemduaian selanjutnya adalah bekerja demi uang bukan demi
ridho Allah agar mendapatkan pahala. Wanjir dalem banget ya, kenapa bisa gitu? Ya
bisa aja lah, sekarang nyari kerja susah, kemudian para pencari kerja pada
nyarinya orang dalem apa lagi orang dalemnya punya posisi penting atau
strategis, akhirnya dapet kerja dan punya penghasilan walapun harus pake jalan
pintas.
Apakah ini dapet ridhoNya? Mungkin dapet kali ya heheh, (sok
suci lah), akhirnya kerja terus-terusan ngejar penghasilan sampai lupa dengan
Tuhan sebenarnya, iya ini lah yang dimaksud menuhankan Uang, jika tanpa uang
tidak bisa hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi ini juga yang memang
sedang dilakukan dunia terhadap kita, karena dunia memang mengatur itu semua
agar manusia tunduk dengan uang dan jabatan, bukan tunduk kepada Tuhannya.
Padahal orang dulu pada masa uang belum berlaku mereka bisa
hidup dengan cara barter atau tukar barang dengan barang yang hampir sejajar,
lalu punya ladang yang digarap dan perternakan yang bisa menghasilkan sekaligus
untuk bahan pokok yang dimakan sehari-hari.
Masih ada faktor lain? Tentu masih banyak, uang membuat kita
tergiur akan semuanya, terutama bagi laki-laki, ada uang apapun bisa dibeli dan
kekuasaan pun membutuhkan uang untuk dapat berkuasa, pada intinya dunia sudah
mengatur seperti itu dah.
Lalu setelah mengetahui hal ini apa yang dilakukan. Kalo kata
saya sih tidak usah lakukan apa-apa, karena memang itu yang terjadi, pada
dasarnya ini merupakan kosep yang dibuat oleh dunia itu sendiri. palingan hanya
di tambahkan jika ada uang yang berlebih ya bagi-bagi yang membutuhkan, karena
ada orang yang tidak bisa makan karena tidak ada uang untukmembeli makanan,
atau sumbangkan bahan pangan ke orang yang membutuhkan, jika hal ini yang
terjadi di setiap manusia pasti tidak ada yang kaya dan miskin semua sama.
Bagi-bagi pendapatnya mungkin sampai disini dulu, siapa tahu
nanti kalo ngobrol lagi ada hal yang seru untuk dibagikan di blog ini, makasih
yang sudah repot-repot mau membaca tulisan yang masih jelek ini atau pendapat
yang sangat “goblok” ini.
Setiap hari jadinya sibuk cari duit, kalau ga cari uang takut ga bisa maka. Sampai lupa ada pada siapa yang sebenarnya memberikan rezeki..
ReplyDeletemain disaya ya http://www.ayahugiparenting.com/
Setiap hari jadinya sibuk cari duit, kalau ga cari uang takut ga bisa maka. Sampai lupa ada pada siapa yang sebenarnya memberikan rezeki..
ReplyDeletemain disaya ya http://www.ayahugiparenting.com/